Kamis, 21 Mei 2009

Pidato Perdana Boediono Mempesona Publik

Pidato Perdana
Boediono Mempesona Publik
DENGAN gaya bicara yang tenang, religius dan meyakinkan Boediono cukup mempesona siapapun yang melihatnya berpidato sebagai cawapres yang digandeng capres SBY hadapi pemilu 2009 mendatang, jum'at malam kemarin, di Gedung Sabuga, Bandung, yang ditayangkan secara langsung berbagai stasiun televisi.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono, malam kemarin itu, berpidato sekitar 20 menit mengenakan baju batik warna nerah berkacamata dengan peci hitam didampingi SBY, dari awal hingga akhir pidatonya dihujani tepuk tangan yang meriah.
"Sejak merintis karir sebagai seorang ekonom dan guru, saya tidak pernah bercita-cita memegang jabatan puncak di republik kita yang cintai ini," tutur Boediono dalam pidatonya yang tanpa teks itu.
Dihadapan pimpinan parpol dan tokoh-tokoh penting Jawa Barat, seperti mantan Gubernur Jabat Solichin GP, Boediono juga memperlihatkan tentang pentingnya keluarga. "Saya sangat berterima kasih kepada istri saya yang telah memberikan persetujuan atas tugas saya yang baru ini," ujar dia.
Dan kata Boediono, "izinkanlah saya mengucapkan rasa terima- kasih yang dalam kepada Bapak Presiden SBY yang telah menunjuk saya untuk mendampingi beliau dalam Pemilu Presiden Juli nanti. Penunjukan diri saya sebagai cawapres merupakan suatu kehormatan yang amat besar bagi saya dan keluarga," tuturnya.
Boediono juga menutup pidatonya dengan kalimat yang pas. "Dengan mengucap bislamillahirrahmanirrahim saya siap bekerja mulai hari ini," katanya mengakhiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar